Bitcoin (BTC) adalah mata uang kripto yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009 oleh seorang pengembang anonim atau sekelompok pengembang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Dengan teknologi blockchain, Bitcoin dirancang untuk menjadi alat tukar digital yang tidak memerlukan intervensi pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan tradisional. Sejak saat itu, Bitcoin telah menjadi aset kripto paling terkenal dan terbesar di dunia, menginspirasi munculnya banyak mata uang kripto lainnya.
Sejarah Bitcoin
Pada bulan Agustus 2008, domain bitcoin.org didaftarkan. Nama domain ini dibuat oleh Satoshi Nakamoto dan Martti Malmi, yang bekerja sama dengan Nakamoto yang anonim untuk mengembangkan Bitcoin. Pada bulan Oktober 2008, Nakamoto mengumumkan kepada milis kriptografi di metzdowd.com: “Saya telah mengerjakan sistem uang elektronik baru yang sepenuhnya peer-to-peer, tanpa pihak ketiga yang terpercaya.” Buku putih yang sekarang terkenal yang diterbitkan di Bitcoin.org, berjudul “Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer,” akan menjadi Magna Carta tentang cara Bitcoin beroperasi saat ini.
Pada 3 Januari 2009, jaringan Bitcoin dibuat ketika Nakamoto menambang blok awal rantai, dikenal sebagai genesis block. Teks yang tersemat dalam blok tersebut adalah “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks”, yang merupakan judul dan tanggal edisi The Times. Dalam sejarah perkembangannya, Bitcoin mengalami fluktuasi harga yang signifikan, mulai dari harga $0 hingga mencapai rekor tertinggi USD69 ribu pada November 2021.
Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin beroperasi melalui jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi. Setiap transaksi dicatat dalam buku besar digital yang disebut blockchain, yang memberikan tingkat keamanan dan transparansi yang tinggi. Transaksi yang dibuat akan diverifikasi oleh jaringan komputer (nodes) untuk memastikan keabsahan dan kepemilikan BTC yang digunakan. Setelah diverifikasi, beberapa transaksi dikumpulkan menjadi satu blok yang siap diproses. Para miner bersaing memecahkan teka-teki matematika untuk memvalidasi blok tersebut. Proses ini membutuhkan daya komputasi tinggi.
Blok yang sudah tervalidasi akan ditambahkan ke rantai blok (blockchain) secara permanen, membentuk riwayat transaksi yang transparan dan aman. Setelah blok masuk ke blockchain, transaksi dianggap sah dan tidak bisa diubah. Penerima Bitcoin dapat menggunakan aset tersebut.
Fungsi dan Manfaat Bitcoin
Bitcoin memiliki berbagai fungsi yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi blockchain. Berikut beberapa fungsi Bitcoin:
- Sebagai Alat Pembayaran Digital: Memungkinkan transaksi keuangan secara langsung dari pengirim ke penerima tanpa perlu melalui perantara seperti bank.
- Sebagai Aset Investasi: Banyak orang membeli Bitcoin sebagai bentuk investasi jangka panjang karena potensi kenaikan nilainya di masa depan.
- Sebagai Alat Lindung Nilai (Hedge): BTC sering dianggap sebagai alternatif untuk melindungi kekayaan dari inflasi, mirip seperti emas dalam dunia investasi tradisional.
- Mendukung Inovasi Teknologi Blockchain: Bitcoin mendorong pengembangan berbagai aplikasi berbasis blockchain yang dapat digunakan di berbagai sektor seperti keuangan, logistik, dan kesehatan.
- Memfasilitasi Transaksi Global: Dengan Bitcoin, siapa saja bisa mengirim dan menerima uang lintas negara dengan biaya lebih rendah dan waktu yang lebih cepat dibandingkan sistem perbankan tradisional.
- Memberikan Kebebasan Finansial: Bitcoin memberikan kontrol penuh kepada individu atas aset mereka sendiri, tanpa ketergantungan pada pihak ketiga atau batasan geografis.
Risiko Investasi Bitcoin
Meskipun Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang besar, investasi dalam Bitcoin juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan:
- Risiko Regulasi: Pertarungan terus-menerus antara proyek terkait mata uang kripto dan regulator membuat keberlangsungan dan likuiditas menjadi tidak pasti.
- Risiko Keamanan: Bursa kripto populer berisiko terhadap peretas, malware, dan gangguan operasional.
- Risiko Asuransi: Bitcoin dan mata uang kripto lainnya tidak diasuransikan oleh SIPC atau FDIC, meskipun beberapa bursa menyediakan asuransi melalui pihak ketiga.
- Risiko Penipuan: Meskipun ada tindakan keamanan dalam blockchain, masih ada peluang terjadinya aktivitas penipuan.
- Risiko Pasar: Harga Bitcoin sangat sensitif terhadap berita dan situasi pasar.
Bagaimana Membeli dan Menambang Bitcoin?
Investor dapat membeli Bitcoin menggunakan bursa mata uang kripto. Kebanyakan orang tidak akan dapat membeli seluruh BTC karena harganya, tetapi dapat membeli sebagian dari satu BTC di bursa ini dalam mata uang fiat, seperti dolar AS. Misalnya, investor dapat membeli Bitcoin di Coinbase dengan membuat dan mendanai akun menggunakan rekening bank, kartu kredit, atau kartu debit.
Untuk menambang Bitcoin, berbagai perangkat keras dan perangkat lunak dapat digunakan. Ketika blockchain Bitcoin pertama kali dirilis, dimungkinkan untuk menambangnya secara kompetitif di komputer pribadi. Namun, seiring dengan semakin populernya, semakin banyak penambang yang bergabung dalam jaringan, yang memperkecil kemungkinan untuk menjadi orang yang memecahkan hash.