Literasi keuangan telah menjadi topik yang semakin mendapat perhatian, terutama di kalangan generasi muda. Istilah ini tidak lagi asing dan mulai dikenal sebagai keterampilan penting untuk mengelola keuangan secara bijak. Literasi keuangan mencakup pemahaman tentang produk dan konsep keuangan, serta kemampuan untuk mengidentifikasi risiko dan membuat keputusan yang tepat (Vidovićová 2013: 191, OECD 2005, 2006, 2016). Dengan memahami literasi keuangan, individu dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik, baik secara personal maupun organisasi.
Pengertian Literasi Keuangan
Literasi keuangan merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola keuangan secara efektif. Ini melibatkan pengetahuan tentang penggunaan uang secara bijak, termasuk pengelolaan tabungan, investasi, dan pengambilan keputusan finansial. Selain itu, literasi keuangan juga mencakup pemahaman tentang lembaga jasa keuangan, seperti bank, dan produk-produk yang ditawarkan, seperti kartu kredit, KTA, atau investasi.
Dalam konteks Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survei pada tahun 2013 untuk mengevaluasi tingkat literasi keuangan masyarakat. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang baik, sedangkan sebagian besar masih dalam tingkat cukup atau kurang. Hal ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan.
Manfaat Literasi Keuangan
Literasi keuangan memberikan banyak manfaat bagi individu dan masyarakat. Salah satu manfaat utamanya adalah membantu dalam perencanaan keuangan yang lebih baik. Dengan pemahaman yang baik, seseorang dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka. Contohnya, orang dengan profil risiko konservatif cenderung memilih instrumen seperti deposito atau reksa dana pasar uang, sedangkan yang agresif mungkin lebih memilih saham atau reksa dana saham.
Selain itu, literasi keuangan juga membantu dalam mengurangi beban utang di masa depan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, seseorang bisa menghindari gaya hidup boros dan menjaga stabilitas finansial. Manfaat lainnya termasuk meningkatkan pertumbuhan finansial melalui investasi yang tepat dan bertanggung jawab atas penggunaan uang.
Tahapan Membangun Literasi Keuangan
Membangun literasi keuangan dimulai dari perencanaan keuangan. Individu harus menentukan tujuan keuangan dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya. Misalnya, tujuan keuangan bisa berupa membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, atau persiapan pensiun. Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah memahami instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, reksa dana, atau saham.
Pemahaman tentang profil risiko juga sangat penting. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda, dan pilihan instrumen investasi harus disesuaikan dengan profil tersebut. Contohnya, seseorang dengan profil risiko moderat mungkin memilih obligasi atau reksa dana pendapatan tetap, sementara yang agresif mungkin lebih memilih saham.
Tips Sederhana untuk Mengelola Keuangan
Untuk membangun literasi keuangan, Anda bisa mulai dengan langkah sederhana dan konsisten. Contohnya, mengatur anggaran bulanan dengan membagi penghasilan ke dalam beberapa pos, seperti 50% untuk konsumsi, 30% untuk cicilan atau dana pendidikan, 20% untuk tabungan dan investasi, serta 10% untuk zakat atau sumbangan. Proporsi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Selain itu, penting untuk tidak “menyimpan semua telur dalam satu keranjang”. Artinya, Anda harus menyeimbangkan investasi antara instrumen yang berisiko rendah dan tinggi sesuai dengan tujuan dan profil risiko. Dengan demikian, Anda bisa meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
Peran Lembaga Keuangan dalam Literasi Keuangan
Lembaga keuangan seperti CIMB Niaga juga berperan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Mereka menawarkan berbagai produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah, seperti Deposito Berjangka, Reksa Dana, Obligasi, dan Valuta Asing. Produk-produk ini dirancang agar mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.
Dengan akses yang lebih mudah, masyarakat dapat lebih terlibat dalam investasi dan memperluas pengetahuan mereka tentang literasi keuangan. Ini akan membantu mereka dalam mengambil keputusan finansial yang lebih baik dan mempersiapkan masa depan yang lebih stabil.
Kesimpulan
Literasi keuangan adalah keterampilan yang sangat penting dalam era digital saat ini. Dengan pemahaman yang baik, seseorang dapat mengelola keuangan secara bijak, mengambil keputusan investasi yang tepat, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, literasi keuangan juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman tentang literasi keuangan.