Memahami Passive Income: 5 Aset Investasi yang Cocok untuk Investor Pemula

Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, banyak orang mulai menyadari pentingnya memiliki sumber penghasilan tambahan di luar gaji tetap. Passive income, atau penghasilan pasif, menjadi solusi yang semakin diminati karena mampu menghasilkan cuan tanpa harus bekerja setiap hari. Berikut ini adalah lima aset investasi yang bisa dimanfaatkan oleh investor pemula untuk membangun penghasilan pasif.

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka menjadi salah satu pilihan populer bagi masyarakat Indonesia yang mencari penghasilan pasif dengan risiko rendah. Produk tersebut menawarkan imbal hasil (bunga) tetap dengan jangka waktu tertentu, mulai dari satu bulan hingga dua tahun. Bunga yang ditawarkan deposito lebih tinggi ketimbangan tabungan, yakni 3 sampai 5 persen per tahun. Meski demikian, perlu diketahui bahwa bunga deposito dikenakan pajak dan suku bunga bisa lebih rendah dari inflasi.

2. Properti

Surat Berharga Negara sebagai Aset Investasi Aman

Sejak lama, properti dikenal sebagai salah satu aset yang dapat menjadi sumber passive income. Pemilik properti dapat menghasilkan pemasukan melalui skema sewa. Jika memiliki rumah atau apartemen kosong, Anda bisa menyewakannya secara tahunan atau bulanan. Ada pula platform jasa sewa properti secara harian yang bisa dimanfaatkan, seperti Airbnb, Travelio, atau RedDoorz.

3. Saham

Saham perusahaan terbuka bisa menjadi sumber passive income jika Anda memilih saham dari emiten yang rutin membagikan dividen. Emiten yang membagikan dividen biasanya membagikan keuntungan setahun sekali. Investor dapat memanfaatkannya sebagai penghasilan rutin. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua emiten saham membagikan dividen. Untuk itu, pastikan melakukan riset dan memilih saham dari perusahaan yang memiliki riwayat pembagian dividen stabil, seperti sektor perbankan, infrastruktur, atau consumer goods.

4. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap merupakan jenis reksa dana yang mayoritas dananya dialokasikan pada surat utang atau obligasi, baik pemerintah maupun swasta. Seperti produk reksa dana pada umumnya, reksa dana pendapatan tetap dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpotensi memberikan pendapatan pasif bagi investor. Meskipun risikonya lebih rendah ketimbang saham, investor tetap perlu memperhatikan beberapa hal, seperti kinerja historis manajer investasi, komposisi portofolio, dan biaya pengelolaan (management fee).

5. Surat Berharga Negara (SBN)

Instrumen investasi lain yang dapat memberikan passive income adalah Surat Berharga Negara (SBN). SBN diterbitkan pemerintah untuk membiayai kebutuhan anggaran negara, termasuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik lainnya. Dengan membeli SBN, investor turut serta mendukung pembangunan nasional sekaligus memperoleh keuntungan finansial yang stabil. Imbal hasil (kupon) SBN bervariasi tergantung pada jenis, seri, dan tenor SBN yang diterbitkan. Rata-rata imbal hasil SBN berada di angka 6 persen, lebih besar ketimbang deposito yang berkisar empat sampai lima persen.

Strategi Tambahan untuk Meningkatkan Passive Income

Selain lima aset investasi di atas, ada beberapa strategi tambahan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan passive income:

  • Ubah Uang Anda Jadi Properti yang Menghasilkan: Investasi properti masih menjadi primadona dalam dunia keuangan. Menyulap uang menjadi aset seperti rumah kontrakan, kos-kosan, atau bahkan rental mobil bisa menjadi mesin uang jangka panjang.
  • Bangun Bisnis Bersama Mitra Terpercaya: Jika Anda tidak punya waktu mengelola bisnis sendiri, pertimbangkan untuk menjadi investor pasif dalam usaha yang dikelola mitra.
  • Buat Konten Edukasi yang Bernilai Jangka Panjang: Di era digital, membagikan ilmu bisa jadi ladang rezeki. Konten edukasi seperti video tutorial, kursus online, atau materi pelatihan kini banyak diminati berbagai kalangan.

Kesimpulan

Passive income bukanlah mimpi yang mustahil untuk dicapai. Dengan memilih instrumen investasi yang tepat dan strategi yang matang, siapa pun bisa memiliki sumber penghasilan tambahan tanpa harus bekerja setiap hari. Mulai dari deposito berjangka, properti, saham, reksa dana pendapatan tetap, hingga Surat Berharga Negara, setiap opsi memiliki potensi dan risiko masing-masing. Penting untuk selalu melakukan riset dan memahami karakteristik masing-masing aset sebelum memutuskan investasi. Dengan kesabaran dan konsistensi, passive income bisa menjadi kunci kebebasan finansial yang diidamkan.

Leave a Comment