Reksa dana menjadi salah satu pilihan investasi yang semakin diminati oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan modal kecil dan tanpa perlu memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar modal. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis reksa dana serta cara investasi di era digital yang semakin mudah dan praktis.
Jenis-Jenis Reksa Dana
Reksa dana dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan instrumen investasinya dan tingkat risikonya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana ini 100% berinvestasi di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun. Karena sifatnya yang sangat aman, reksa dana ini cocok untuk investor yang memiliki profil resiko rendah.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Paling sedikit 80% alokasi investasinya ditempatkan pada efek utang yang memberikan pendapatan tetap, seperti surat utang atau obligasi yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun. Jenis ini menawarkan pengembalian stabil namun dengan risiko sedikit lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang.
3. Reksa Dana Campuran
Investasi dilakukan pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri. Masing-masing komponen tidak boleh melebihi 79% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). Jenis ini cocok bagi investor yang ingin menyeimbangkan antara risiko dan imbal hasil.
4. Reksa Dana Saham
Sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham. Reksa dana ini memiliki potensi imbal hasil tinggi, namun juga memiliki risiko yang lebih besar karena ketergantungan pada fluktuasi pasar saham.
5. Reksa Dana Offshore Syariah
Jenis ini melakukan investasi efek syariah di luar negeri minimal 51% dari NAB. Efek syariah adalah efek yang sudah tertulis di dalam UU pasar modal yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Cocok bagi investor yang ingin berinvestasi secara syariah dan memperluas portofolio global.
6. Reksa Dana Berkinerja Terbaik
Daftar reksa dana yang berdasarkan kinerja terbaik selama 1 tahun terakhir. Investor bisa menggunakan daftar ini sebagai referensi dalam memilih reksa dana yang memiliki performa unggul.
7. Reksa Dana Terpopuler
Daftar reksa dana berdasarkan hasil pembelian terbanyak oleh nasabah. Ini mencerminkan minat pasar terhadap produk tertentu.
8. Reksa Dana Scoring Terbaik
Daftar reksa dana yang dinilai berdasarkan skor produk yang diterbitkan oleh pihak ketiga seperti Infovesta Utama. Skor ini biasanya didasarkan pada kinerja selama 1 tahun dan evaluasi berkala.
Konsep Penting dalam Reksa Dana
Beberapa konsep penting dalam reksa dana yang perlu diketahui oleh investor antara lain:
- AUM (Assets Under Management): Total nilai pasar dana kelolaan investasi. Semakin besar AUM, semakin banyak investor yang percaya pada manajer investasi.
- NAB (Nilai Aktiva Bersih): Nilai aset suatu reksa dana setelah dikurangi kewajiban. NAB/unit adalah nilai NAB dibagi jumlah unit reksa dana.
- Profil Resiko Investor: Menentukan seberapa besar seseorang mampu menanggung risiko. Profil ini terbagi menjadi Sangat Rendah, Rendah, Moderat, Tinggi, dan Sangat Tinggi.
- Standar Deviasi: Mengukur volatilitas harga. Semakin tinggi standar deviasi, semakin tinggi risiko investasi.
- Sharpe Ratio: Mengukur kelebihan imbal hasil terhadap risiko. Semakin tinggi Sharpe Ratio, semakin baik kinerja reksa dana.
- Beta: Mengukur fluktuasi saham terhadap perubahan pasar. Beta >1 berarti lebih volatil daripada pasar.
- Alpha: Selisih antara imbal hasil reksa dana dengan tingkat hasil pasar. Alpha positif menunjukkan kemampuan manajer investasi untuk mengalahkan pasar.
- Volatilitas: Pergerakan harga selama periode tertentu. Volatilitas tinggi berarti risiko lebih besar.
- Kode ISIN: Kode unik 12 digit untuk mengidentifikasi instrumen investasi.
- Tanggal Efektif: Tanggal pertama kali reksa dana diterbitkan.
- Prospektus Reksa Dana: Dokumen lengkap yang berisi informasi detail tentang reksa dana.
- Fund Fact Sheet: Ringkasan informasi bulanan mengenai pertumbuhan dan portofolio reksa dana.
- Bank Kustodian: Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset keuangan.
- SID Reksa Dana: Nomor identitas investor yang mirip KTP.
Cara Investasi di Era Digital
Kini, investasi reksa dana tidak lagi harus melalui bank partner. Investor dapat membeli reksa dana melalui berbagai sekuritas dan marketplace digital seperti Bareksa, Invisee, Kelola, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya.
Berikut langkah-langkah investasi reksa dana di era digital:
- Mendaftar di Platform Digital
- Isi biodata dan unggah foto KTP.
- Proses pendaftaran rata-rata memakan waktu sekitar 10 menit.
-
Verifikasi biasanya selesai dalam 1×24 jam.
-
Mulai Bertransaksi
- Setelah verifikasi selesai, kamu bisa langsung bertransaksi.
- Pilih reksa dana sesuai preferensi, misalnya berdasarkan jenis, performa, atau nama manajemen investasi.
-
Pastikan untuk memantau stabilitas performa reksa dana, terutama jika kamu berinvestasi jangka panjang.
-
Beli dan Bayar
- Tekan tombol beli dan bayar sesuai ketentuan.
- Transfer ke rekening reksa dana yang telah ditentukan.
- Pastikan kode unik dicantumkan dalam keterangan transfer dan konfirmasi pembayaran di platform.
Investasi reksa dana kini semakin mudah dan praktis, hampir mirip dengan proses belanja di e-commerce. Jadi, kapan kamu mulai berinvestasi?